![]() |
Teks Foto, JSR Kepulauan Meranti |
MERANTI, LineRiau.com - Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Meranti, HM Adil SH, meminta pembangunan Jembatan Selat Rengit (JSR) yang merupakan proyek multiyears itu dihentikan saja. Penegasan ini dikeluarkan Adil karena menganggap pembangunan JSR tidak akan selesai tahun ini dan tidak memberikan manfaat kepada masyarakat.
Demikian disampaikan politisi partai Hanura itu ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (12/5/2014) yang lalu.
Kata Adil, beberapa waktu lalu mereka dari Komisi II DPRD Kepulauan Meranti telah menggelar hearing dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kepulauan Meranti. Dari hearing ini pula lanjut Adil, mereka mempertanyakan jembatan yang menghubungkan pulau Pulau Tebingtinggi dengan Pulau Merbau itu.
"Stop kan pekerjaan jembatan selat rengit. Tidak ada manfaatnya itu, kalau cuma sebelah yang siap berarti masyarakat harus menjumping untuk sampai di sebelahnya, begitu pulak sebaliknya," ungkap Adik dengan nada kesal melihat pembangunan JSR yang sangat lamban.
Disampaikan Adil lagi, mereka juga berencana memanggil pihak rekanan yang mengerjakan pembangunan jembatan yang menghubungi pulau Tebingtinggi dengan pulau merbau itu.
Sementara itu, Bagus Fikri, selaku Projek Manager PT Nindya Karya ketika ditemui di Selatpanjang, Rabu (14/5/2014) malam mengatakan pembangunan itu terus mereka kerjakan. Saat ini kata bagus, pembangunan jembatan tersebut sudah 18 persen di lapangan dan 28 persen di pabrik, seperti baja jembatan, rangka jembatan, I Girder (balok jembatan pendekat), arch steel (bentang utama, red).
"Jembatan itu akan berfungsi sebelum habis masa pengerjaan. Kita tetap menyelesaikan, cuma kan harus didukung oleh semua pihak. Kita siap tempur, kita sudah jauh-jauh ke sini untuk jembatan ini, tidak mungkin kami tidak menyiapkannya," ujar Bagus Firki.
Pernyataan pembangunan JSR sudah 18 persen itu terkesan mundur pengerjaannya. Pasalnya, dulu sewaktu hearing dengan DPRD Meranti, Selasa (12/11/2013) yang lalu, Bagus mengatakan pengerjaan proyek Jembatan Selat Rengit di Kabupaten Kepulauan Meranti hingga saat ini baru 23 persen, dan pihak kontraktor, PT Nindya Karya dan partner, berjanji pengerjaan JSR mencapai 83 persen pada Desember 2014. (grc/banu)